A. Kajian Teori
Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang relatif sulit dengan
pelajaran yang lain, karena pelajaran IPA sesuatu yang abstrak, maka didalam
penanaman konsep kepada siswa khususnya (SD) perlu menggunakan alat bantu,
supaya siswa mudah dalam memahami pembelajaran. Penyampaian konsep-konsep akan
terasa sulit bila disampaikan secara tertulis atau lisan. Dengan menggunakan
media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif
siswa, karena akan menimbulkan kegairahan belajar siswa berinteraksi langsung,
dan siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya.Dalam pembelajaran IPA
guru sering mengabaikan penggunaan media dalam menyampaikan materi pelajaran.
Padahal penggunaan media mempunyai peranan yang sangat penting. Tanpa
penggunaan media yang tepat proses dan hasil belajar akan kurang memuaskan.
Dalam pembelajaran IPA guru sering mengabaikan penggunaan
media dalam menyampaikan materi pelajaran. Padahal penggunaan media mempunyai
peranan yang sangat penting. Tanpa penggunaan media yang tepat proses dan hasil
belajar akan kurang memuaskan. Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang relatif
sulit dengan pelajaran yang lain, karena
pelajaran IPA sesuatu yang abstrak, maka didalam penanaman konsep kepada siswa
khususnya (SD) perlu menggunakan alat bantu, supaya siswa mudah dalam memahami
pembelajaran. Penyampaian konsep-konsep akan terasa sulit bila disampaikan
secara tertulis atau lisan. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat
dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa, karena akan menimbulkan kegairahan
belajar siswa berinteraksi langsung, dan siswa belajar sendiri menurut minat
dan kemampuannya.
Pembelajaran dengan menggunakan media sangat penting.Media
dapat membantu guru melaksanakan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik
dan kongkrit. Media merupakan apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pengajaran. (Djamarah dan Zain: 2002). Media dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk.membelajarkan anak didik demi tercapainya
tujuan pengajaran.
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa penggunaan media
pembelajaran yang mendekati konkrit sangatlah berguna dalam membangun
konsep-konsep agama sesuai dengan perkembangan cara berfikir siswa SD. Salah
satu media pembelajaran yang bisa digunakan untuk menghadirkan bangun datar,
sehingga mendekati konkrit adalah gambaran yang di kemas dalam Media Pembelajaran Planetarium
mini.
Penggunaan media dalam pembelajaran menurut Suparman (2005)
sesuai digunakan untuk beberapa jenis belajar, yaitu (1) belajar pengenalan
visual, (2) informasi faktual, (3) konsep, prisip, dan aturan, dan (4)
prosedur. Planetarium mini merupakan media yang akan digunakan untuk belajar
tentang pengenalan visual, informasi faktual, dan konsep tentang bangun datar
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembuatan Planetarium mini yang sederhana sangatlah
mudah, bisa dilakukan oleh semua guru di manapun berada. Karena dengan kemajuan
teknologi sekarang ini, banyak guru atau sekolah yang telah memiliki internet. Contoh
gambaran bangun datar pun banyak tersedia di internet. Hasil gambar pun dicetak
sendiri menggunakan printer atau bahkan bisa digambar sendiri. Hasil cetak gambar
kemudian di pasang pada Planetarium mini yang sudah ada perekatnya. Hasil gambar
dengan printer bahkan bisa langsung digunakan bila sebelumnya sudah diseting
menjadi Planetarium mini.
Pemanfaatan Media
Pembelajaran Planetarium mini sesuai dengan
pertimbangan pemilihan media pembelajaran seperti yang dikemukakan Prastati dan
Irawan (2005), yaitu (1) sesuai dengan tujuan belajar pengenalan visual,
informasi faktual, dan konsep tentang bangun datar dalam kehidupan sehari-hari,
(2) media Planetarium mini sesuai dengan materi yang akan dibahas, tentang bangun
datar, (3) tersedia sarana dan prasarana berupa gambar dan Planetarium mini,
dan (4) sesuai dengan karakteristik siswa SD yang lebih mudah belajar
menggunaan media konkrit atau mendekati konkrit.
B. Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran
Prosedur
pembuatan Media Pembelajaran Planetarium mini adalah sebagai berikut:
1.
Mempersiapkan
alat dan bahan
2.
Plastisin
ditekan dan dibuat bulat seperti bola
3.
Bola – bola
plastisin dibuat sesuai susunan planet
4.
Lidi
dipotong sesuai letak planet
5.
Lidi
ditancapkan pada bola-bola planet yang telah dibuat
6.
Media
pembelajaran Planetarium mini siap digunakan
C. Penggunaan Media Pembelajaran di Sekolah
Agar pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran Planetarium
mini menarik dan membuat siswa aktif, maka digunakan metode pembelajaran
diskusi kelompok. Dengan diskusi kelompok siswa akan saling berinteraksi satu
dengan yang lain dalam satu kelompok, yaitu antara lain pembagian tugas,
bertanya, menjawab, berdebat, menyampaikan ide, menyatukan ide, dan membuat
kesimpulan. Dengan demikian interaksi siswa dengan siswa yang lain dan siswa
dengan media pembelajaran menghasilkan konsep-konsep sains. Atau dengan kata
lain siswa sendiri yang membangun konsep-konsep sains.
Dalam metode diskusi kelompok guru
berfungsi sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator. Berikut ini hal-hal
yang harus dilakukan guru ketika menggunakan metode diskusi kelompok (Suparman
(2005), yaitu: (1) menyediakan bahan dan topik atau masalah yang akan
didiskusikan, (2) menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas, (3)
menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan meringkas, (4) membimbing
diskusi, (5) sabar terhadap kelompok yang lambat dalam diskusi, dan (6)
mengawasi dan membantu terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan
tidak menentu.
Diskusi kelompok yang digunakan adalah
model Buzz Group. Menurut Winataputra
(2001) model buzz group memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: (1) kelompok terdiri dari 2-6 siswa, (2) tidak
memerlukan pimpinan penuh, (3) waktu pertemuan berkisar antara 2-15 menit, dan
(4) kelompok mendiskusikan secara singkat masalah tertentu.
Berikut ini
adalah langkah-langkah pembelajaran penggunaan Media Pembelajaran Planetarium mini
di kelas VI :
- Guru membentuk kelompok kecil dalam pembelajaran
- Siswa membentuk kelompok pembelajaran
- Guru menunjukkan media Planetarium mini
- Siswa mengamati media yang ditunjukkan oleh guru
- Guru mengajak siswa menentukan nama planet
- Siswa menentukan nama planet
- Guru mengajak siswa menentukan nama-nama planet
- Siswa mulai menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya
- Guru meminta siswa menuliskan nama-nama planet dalam tata surya yang disebutkan dalam buku tulinya
No comments:
Post a Comment