Saturday, March 28, 2020

Media Pembelajaran IPA Planetarium Mini



A.  Kajian Teori
Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang relatif sulit dengan pelajaran yang lain, karena pelajaran IPA sesuatu yang abstrak, maka didalam penanaman konsep kepada siswa khususnya (SD) perlu menggunakan alat bantu, supaya siswa mudah dalam memahami pembelajaran. Penyampaian konsep-konsep akan terasa sulit bila disampaikan secara tertulis atau lisan. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa, karena akan menimbulkan kegairahan belajar siswa berinteraksi langsung, dan siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya.Dalam pembelajaran IPA guru sering mengabaikan penggunaan media dalam menyampaikan materi pelajaran. Padahal penggunaan media mempunyai peranan yang sangat penting. Tanpa penggunaan media yang tepat proses dan hasil belajar akan kurang memuaskan.
Dalam pembelajaran IPA guru sering mengabaikan penggunaan media dalam menyampaikan materi pelajaran. Padahal penggunaan media mempunyai peranan yang sangat penting. Tanpa penggunaan media yang tepat proses dan hasil belajar akan kurang memuaskan. Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang relatif sulit dengan  pelajaran yang lain, karena pelajaran IPA sesuatu yang abstrak, maka didalam penanaman konsep kepada siswa khususnya (SD) perlu menggunakan alat bantu, supaya siswa mudah dalam memahami pembelajaran. Penyampaian konsep-konsep akan terasa sulit bila disampaikan secara tertulis atau lisan. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa, karena akan menimbulkan kegairahan belajar siswa berinteraksi langsung, dan siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya.
Pembelajaran dengan menggunakan media sangat penting.Media dapat membantu guru melaksanakan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan kongkrit. Media merupakan apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. (Djamarah dan Zain: 2002). Media dapat digunakan sebagai alat bantu untuk.membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa penggunaan media pembelajaran yang mendekati konkrit sangatlah berguna dalam membangun konsep-konsep agama sesuai dengan perkembangan cara berfikir siswa SD. Salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan untuk menghadirkan bangun datar, sehingga mendekati konkrit adalah gambaran yang di kemas dalam Media Pembelajaran Planetarium mini.
Penggunaan media dalam pembelajaran menurut Suparman (2005) sesuai digunakan untuk beberapa jenis belajar, yaitu (1) belajar pengenalan visual, (2) informasi faktual, (3) konsep, prisip, dan aturan, dan (4) prosedur. Planetarium mini merupakan media yang akan digunakan untuk belajar tentang pengenalan visual, informasi faktual, dan konsep tentang bangun datar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembuatan Planetarium mini yang sederhana sangatlah mudah, bisa dilakukan oleh semua guru di manapun berada. Karena dengan kemajuan teknologi sekarang ini, banyak guru atau sekolah yang telah memiliki internet. Contoh gambaran bangun datar pun banyak tersedia di internet. Hasil gambar pun dicetak sendiri menggunakan printer atau bahkan bisa digambar sendiri. Hasil cetak gambar kemudian di pasang pada Planetarium mini yang sudah ada perekatnya. Hasil gambar dengan printer bahkan bisa langsung digunakan bila sebelumnya sudah diseting menjadi Planetarium mini. 
Pemanfaatan Media Pembelajaran Planetarium mini sesuai dengan pertimbangan pemilihan media pembelajaran seperti yang dikemukakan Prastati dan Irawan (2005), yaitu (1) sesuai dengan tujuan belajar pengenalan visual, informasi faktual, dan konsep tentang bangun datar dalam kehidupan sehari-hari, (2) media Planetarium mini sesuai dengan materi yang akan dibahas, tentang bangun datar, (3) tersedia sarana dan prasarana berupa gambar dan Planetarium mini, dan (4) sesuai dengan karakteristik siswa SD yang lebih mudah belajar menggunaan media konkrit atau mendekati konkrit.


B.  Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran
Prosedur pembuatan Media Pembelajaran Planetarium mini adalah sebagai berikut:
1.      Mempersiapkan alat dan bahan
2.      Plastisin ditekan dan dibuat bulat seperti bola
3.      Bola – bola plastisin dibuat sesuai susunan planet
4.      Lidi dipotong sesuai letak planet
5.      Lidi ditancapkan pada bola-bola planet yang telah dibuat
6.      Media pembelajaran Planetarium mini siap digunakan

C.  Penggunaan Media Pembelajaran di Sekolah
Agar pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran Planetarium mini menarik dan membuat siswa aktif, maka digunakan metode pembelajaran diskusi kelompok. Dengan diskusi kelompok siswa akan saling berinteraksi satu dengan yang lain dalam satu kelompok, yaitu antara lain pembagian tugas, bertanya, menjawab, berdebat, menyampaikan ide, menyatukan ide, dan membuat kesimpulan. Dengan demikian interaksi siswa dengan siswa yang lain dan siswa dengan media pembelajaran menghasilkan konsep-konsep sains. Atau dengan kata lain siswa sendiri yang membangun konsep-konsep sains.
Dalam metode diskusi kelompok guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan guru ketika menggunakan metode diskusi kelompok (Suparman (2005), yaitu: (1) menyediakan bahan dan topik atau masalah yang akan didiskusikan, (2) menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas, (3) menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan meringkas, (4) membimbing diskusi, (5) sabar terhadap kelompok yang lambat dalam diskusi, dan (6) mengawasi dan membantu terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan tidak menentu.
Diskusi kelompok yang digunakan adalah model Buzz Group. Menurut Winataputra (2001) model buzz group memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) kelompok terdiri dari 2-6 siswa, (2) tidak memerlukan pimpinan penuh, (3) waktu pertemuan berkisar antara 2-15 menit, dan (4) kelompok mendiskusikan secara singkat masalah tertentu.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran penggunaan Media Pembelajaran Planetarium mini di kelas VI :

  • Guru membentuk kelompok kecil dalam pembelajaran
  • Siswa membentuk kelompok pembelajaran
  • Guru menunjukkan media Planetarium mini
  • Siswa mengamati media yang ditunjukkan oleh guru
  • Guru mengajak siswa menentukan nama planet
  • Siswa menentukan nama planet
  • Guru mengajak siswa menentukan nama-nama planet
  • Siswa mulai menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya  
  • Guru meminta siswa menuliskan nama-nama planet dalam tata surya yang disebutkan dalam buku tulinya





Friday, September 21, 2018

Cerita Asal-Usul Kediri dan Sungai Brantas



Pada Jaman Dahulu, Di Kediri ada sebuah kerajaan besar. Kerajaan Medang namanya. Rajanya bernama Prabu Airlangga. Prabu Airlannga berasal dari Pulau Bali. Ia adalah seorang putra raja di Bali. Ia menjadi Raja Medang setelah menikah dengan Putri Raja Medang.
Saat usia Prabu Airlangga sudah tua, Ia ingin menjadi pertapa. Tahta Kerajaan Medang akan di serahkan pada Putri Permaisurinya yang hanya seorang. Ia putri yang cantik jelita. Namanya Dyah Sangramwijaya.
Dyah Sangramwijaya menolak keinginan Ayahanda nya. Ia tidak punya keinginan menjadi Raja. Yang menjadi keinginan Dyah Sangramwijaya adalah menjadi seorang pertapa. Ia lalu meminta restu ayahanda nya menjadi pertapa di Goa Selomangleng ( Di Kaki Gunung Klotok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri). Ia pun mengubah namanya menjadi Dewi Dewi Kilisuci.
Prabu Airlangga lalu berkeinginan menyerahkan tahta kerajaan pada putranya yang berasal dari selir ( Istri tidak resmi ). Kebetulan sekali, Ia memiliki dua putra dari selir. Kedua Putranya bernama Raden Jayengrana dan Raden Jayanagara. Prabu kebingungan untuk memilih salah satu yang akan di beri tahta Kerajaan Medang.
Prabu Airlangga berusaha mencari jalan keluar yang adil. Ia menyuruh Empu Baradha untuk pergi ke Bali. Empu Baradha disuruh meminta tahta kerajaan milik Ayahanda Prabu Airlangga di Pulau Bali untuk salah satu putranya.
Namun, Tahta kerajaan milik ayahanda Prabu Airlangga di Bali sudah diberikan kepada adik Prabu Airlangga.
" Tahta milik Ayahanda Prabu Airlangga di Pulau Bali sudah diberikan kepada adik Prabu Airlangga yang bernama Anak Wungsu!" Lapor Empu Baradha setibanya dari Pulau Bali.
" Tak apa-apa, Bapak Empu! Terima kasih Bapak Empu sudah melaksanakan apa yang kusuruh. Sekarang bantu aku membagi Kerajaan Ini dengan adil untuk kedua putraku, Raden Jayengrana dan Raden Jayanagara!"
" Baiklah, Baginda Raja! Bagaiman kalau hamba yang membagi kerajaan medang ini menjadi dua bagian yang sama besar?"
" Itu lebih baik Bapak Empu! Tapi, bagaimana caranya Bapak Empu membagi kerajaan ini menjadi dua bagian sama besar?"
" Serahkan semuanya pada hamba,Baginda Raja! Hamba yang akan mengaturnya!"
" Baiklah Bapak Empu! Kuserahkan semua persoalan ini kepada Anda!"
Keesokan harinya, Empu Baradha terbang sambil membawa Kendi ( Teko dari tanah liat ) berisi air. Dari angkasa, ia tupahkan air kendi itu sambil terbang melintas persis di tengah-tengah Kerajaan Medang. Ajaibnya, Tanah yang terkena tumpahan air Kendi langsung berubah menjadi sungai. Sungai itu semakin besar dan airnya deras. Sungai itu sekarang bernama Sungai Berantas.
Kerajaan Medang pun sekarang terbagi menjadi dua bagian. Batasnya adalah ciptaan Empu Baradha. Prabu Airlangga pun menyerahkan dua bagian dari Kerajaan Medang itu kepada Raden Jayengrana dan Raden Jayanagara.
" Bagian Kerajaan Medang sebelah timur sungai aku serahkan pada Putraku Raden Jayengrana! Kerajaan itu aku beri nama Kerajaan Jenggala, Sedangkan bagian barat sungai aku serahkan pada putraku Raden Jayanagara. Kerajaan itu kuberi nama Kerajaan Kadiri ( sekarang Kota Kediri )." titah Prabu Airlangga.
Kini tentramlah hati Prabu Airlangga. Ia dengan tenang pergi dari Kerajaan Medang ( Sebelum terbelah ) untuk menjadi seorang pertapa. Prabu Airlangga menjadi pertapa di Pucangan. Ia mengganti namanya menjadi Maharesi Gentayu. Ketika meninggal dunia, Jenazah Prabu Airlangga dimakamkan di lereng Gunung Penanggungan sebelah timur.


Wednesday, November 15, 2017

Menganalisis Artikel Ilmiah


Mempelajari cara menganalisis serta berpikir kritis termasuk dalam keterampilan yang berharga. Hal tersebut tidak hanya dapat membantu pekerjaan sekolah, tetapi juga dapat membantu dalam menentukan validitas artikel berita serta melakukan penelitian yang mendalam. Analisis yang baik memerlukan ringkasan, anotasi, pemeriksaan artikel serta penulisnya. Berikut ini adalah cara bagaimana menganalisis sebuha artikel ilmiah, untuk lebih lanjut silahkan klik tombol download di bawah ini.

klik di sini.

Media Pembelajaran IPA Planetarium Mini

A.   Kajian Teori Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang relatif sulit dengan pelajaran yang lain, karena pelajaran IPA sesuatu ya...